Rabu, 06 Februari 2013

INKUBATOR



INKUBATOR



Pengertian
Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol (umumnya di atas suhu ambient) serta dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu.
v  Semakin kecil ukuran inkubator maka semakin rentan perubahan suhunya saat pintu inkubator dibuka.
v  Perlu dipertimbangkan pula keseragaman suhu yang ada didalam dengan memperhatikan pola penempatan elemen pemanas atau terdapatnya kipas penyebar suhu.
Pintu kaca yang terdapat pada beberapa model dibiarkan tertutup saat melihat biakan secara sekilas bertujuan supaya tidak terjadi penurunan suhu.

Berdasarkan kegunaannya secara khusus
(Collins etal, 2004) :
  1. Shaker incubator: inkubator yang dilengkapi dengan pengocok untuk aerasi biakan.
  2. Cooled incubator: inkubator untuk suhu inkubasi dibawah suhu ambient.
  3. CO2 incubator: inkubator yang mampu menyediakan keadaan kaya karbondioksida.
  4. Automatic temperature change incubator: inkubator yang dilengkapi dengan pengatur perubahan suhu otomatis sehingga  tidak perlu memindahkan kultur ke inkubator lain saat membutuhkan perubahan suhu secara bertahap
  5. Portable incubator: inkubator jinjing atau mudah dibawa yang umumnya diaplikasikan untuk mikrobiologi lingkungan.
  6.  Incubator room: suatu ruangan yang diubah menjadi inkubator sesuai dengan keperluan dan syarat mikrobiologisnya.
Kalibrasi Inkubator:
  1. Catat suhu inkubator pada kartu setiap hari sebelum memulai bekerja
  2. Bila penyimpangan suhu melebihi 20 , maka pengaturan suhu perlu di setel kembali
  3. Bagian dalam inkubator dan rak harus dibersihkan secara teratur dengan disinfektan
 GAMBAR:









AUTOCLAVE



AUTOCLAVE

Pengertian
 Otoklaf adalah peralatan sterilisasi panas basah (menggunakan uap) yang biasa digunakan untuk sterilisasi material-material yang diperlukan dalam proses produksi.Peralatan tersebut perlu disterilisasi agar kelak saat kontak dengan produk tidak menyebabkan kontaminasi. Sebelum digunakan otoklaf terlebih dahulu divalidasi untuk membuktikan bahwa otoklaf berfungsi dengan baik dan mampu menghasilkan material yang steril.

Prinsip Autoklaf
            Uap panas yang dihasilkan oleh autoklaf bersumber dari uap panas yang dihasilkan oleh api. Autoklaf dapat dioperasionalkan pada suhu 115-1500˚C. Sterilisasi efektif bila dilakukan pada lamanya waktu, misalnya pada media nutrisi yang volumenya 25-50ml disterilisasikan di autoklaf dengan suhu 121˚C selama 15-20 menit pada tekanan 1.5kg/cm2. Agar autoklaf dapat difungsikan maka pemeliharaan dan perawatannya harus selalu diperhatikan.
Pendahuluan
            Autoklaf terutama ditujukan untuk membunuh endospora, yaitu sel resisten yang diproduksi oleh bakteri, sel ini tahan terhadap pemanasan, kekeringan, dan antibiotik. Pada spesies yang sama, endospora dapat bertahan pada kondisi lingkungan yang dapat membunuh sel vegetatif bakteri tersebut. Endospora dapat dibunuh pada suhu 100 °C, yang merupakan titik didih air pada tekanan atmosfer normal. Pada suhu 121 °C, endospora dapat dibunuh dalam waktu 4-5 menit, dimana sel vegetatif bakteri dapat 
dibunuh hanya dalam waktu 6-30 detik pada suhu 65 °C.
          Perhitungan waktu sterilisasi autoklaf dimulai ketika suhu di dalam autoklaf mencapai 121 °C. Jika objek yang disterilisasi cukup tebal atau banyak, transfer panas pada bagian dalam autoklaf akan melambat, sehingga terjadi perpanjangan waktu pemanasan total untuk memastikan bahwa semua objek bersuhu 121 °C untuk waktu 10-15 menit. Perpanjangan waktu juga dibutuhkan ketika cairan dalam volume besar akan diautoklaf karena volume yang besar membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai suhu sterilisasi.
            Terdapat tiga jenis autoklaf, yaitu gravity displacementprevacuum atau high vacuum, dansteam-flush pressure-pulse. Perbedaan ketiga jenis autoklaf ini terletak pada bagaimana udara dihilangkan dari dalam autoklaf selama proses sterilisasi.
Gravity Displacement Autoclave
Udara dalam ruang autoklaf dipindahkan hanya berdasarkan gravitasi.Prinsipnya adalah memanfaatkan keringanan uap dibandingkan dengan udara, sehingga udara terletak di bawah uap. Cara kerjanya dimulai dengan memasukan uap melalui bagian atas autoklaf sehingga udara tertekan ke bawah. Secara perlahan, uap mulai semakin banyak sehingga menekan udara semakin turun dan keluar melalui saluran di bagian bawah autoklaf, selanjutnya suhu meningkat dan terjadi sterilisasi. Autoklaf ini dapat bekerja dengan cakupan suhu antara 121-134 °C dengan waktu 10-30 menit.
Prevacuum atau High Vacuum Autoclave
Autoklaf ini dilengkapi pompa yang mengevakuasi hampir semua udara dari dalam autoklaf. Cara kerjanya dimulai dengan pengeluaran udara. Proses ini berlangsung selama 8-10 menit. Ketika keadaan vakum tercipta, uap dimasukkan ke dalam autoklaf. Akibat kevakuman udara, uap segera berhubungan dengan seluruh permukaan benda, kemudian terjadi peningkatan suhu sehingga proses sterilisasi berlangsung. Autoklaf ini bekerja dengan suhu 132-135 °C dengan waktu 3-4 menit.
Steam-Flush Pressure-Pulse Autoclave
Autoklaf ini menggunakan aliran uap dan dorongan tekanan di atas tekanan atmosfer dengan rangkaian berulang. Waktu siklus pada autoklaf ini tergantung pada benda yang disterilisasi.


Bagian dari Autoklaf :
1. Tombol pengatur waktu mundur (timer)
2. Katup pengeluaran uap.
3. Pengukur tekanan
4. Klep pengaman
5. Tombol on-off
6. Termometer
7. Lempeng sumber panas
8. Aquades (H2O)
9. Sekrup pengaman
10. Batas penambah air.
Cara penggunaan
1. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika air  kurang dari batas yg ditentukan,maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, utk menghindari terbentuknya kerak dan karat.
2. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol bertutup ulir,maka tutup hrs dikendorkan.
3. Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang keluar dr bibir autoklaf. Klep pengaman jgn dikencangkan terlebih dahulu.
4. Nyalakan autoklaf, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121°C.
5. Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf dan terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15' dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
6. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dlm kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preissure gauge menunjuk ke angka nol).Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati.
Cara Kalibrasi Autoklaf
            Untuk mendeteksi jika autoklaf bekerja dengan baik atau sempurna dapat digunakan dengan pengujian mikroba yang bersifat termofilik dan memiliki endospora yaitu Bacillus Stearothermophilus. Dalam bentuk kertas spora strip dimasukan kedalam autoklaf dan disterilkan, setelah proses sterilisasi kemudian ditumbuhkan pada media. Jika media tetap bening maka autoklaf  bekerja secara baik.
Cara Pemeliharaan Autoklaf
            Apabila autoklaf telah selesai digunakan, maka air aquadest yang ada di dalam autoklaf sebaiknya dibersihkan atau dikuras bagian dalamnya menggunakan lap kering. Selanjutnya simpan autoklaf pada tempat yang kering dan bersih.
GAMBAR:





http://img1.blogblog.com/img/icon18_email.gif

WATERBATH

WATERBATH





Pengertian :

Water Bath merupakan  peralatan yang berisi air yang bisa mempertahankan suhu air pada kondisi tertentu selama selang waktu yang ditentukan.

Prinsip kerja:

Pada saat dingin mensterilisasi steker dihidupkan, dipilih suhu (temperatur) yang diinginkan (jika memungkinkan) dan atur. Pengaturan harus dilakukan sesuia dengan pembacaan thermostat (bila tersedia), atau sesuai dengan suatu sistem pengawasan suhu.

Fungsi Water bath :

Water bath dapat digunakan untuk :
1.    Pemanasan pada suhu rendah 300C sampai 1000C
2.    Menguapkan zat atau larutan dengan suhu yang tidak terlalu tinggi


Water bath menggunakan daya listrik yang rendah sehingga sangat ekonomis dan efisien. Pada laboratorium mikrobiologi, water bath digunakan untuk menginkubasi kultur mikrobiologi.
Secara sederhana alat ini menggunakan pemanas pada air yang dipanaskan dengan api maupun dengan listrik atau uap dari air.

Maca-macam alat berdasarkan media pemanas :
·         Tangas air : Jika sebagai media pemanas digunakan air, dalam hal ini wadah bahan yang akan dipanaskan harus terendam dalam air
·         Tangas uap : jika sebagai media pemanas digunakan uap air, sehingga wadah bahan yang akan dipanaskan tidak boleh terendam air.
·         Tangas minyak : jika sebagai media pemanas digunakan minyak, sehingga dapat digunakan untuk pemanasan pada suhu yang lebih tinggi antara 170 0C hingga 200 0C
·         Tangas pasir : jika sebagai media pemanas digunakan pasir, sehingga dapat digunakan untuk pemanasan pada suhu tinggi hingga lebih dari 200 0C


Bagian-bagian water bath :
1.    Pengatur suhu
2.    pengaman kedudukan tinggi air
3.    penangas air bisa dilengkapi motor penggerak sehingga dapat berfungsi sebagai alat pengocok
4.    elemen pemanas dengan listrik
5.    tangas uap mempunyai satu hingga enam buah lubang untuk menaruh/meletakkan benda yang akan diuapkan


Cara kerja water bath :

1.            Air dimasukkan ke dalam bejana
2.            Atur suhu yang dikehendaki dan hidupkan water bath
3.            Masukkan benda yang akan dipanaskan ke dalam air ( untuk tangas air ) letakkan benda pada salah satu lubang ( untuk tangas uap ), ingat lubang lain yang tidak digunakan tetap ditutup.
Cara penyimpanan water bath :
1.    Sebagai media pemanas digunakan air suling ( jangan menggunakan air sumur, karena menyebabkan korosi )
2.    Selesai digunakan ( jika menggunakan listrik ) matikan arus listrik dan dicabut dari arus listrik
3.    Jika hendak disimpan air ( media pemanas ) dikosongkan.



Cara perawatan water bath :
1.    Untuk perawatan, bersihkan alat hanya dengan lap bersih yang dibasahi air kemudian lap dengan kain kering setiap selesai menggunakan alat
2.     Box kontrol jangan sampai tersiram atau kemasukkan air karena dapat berakibat tersengat tegangan listrik ( berbahaya ) atau alat akan menjadi rusak
3.    cara rutin air dapat diganti atau ditambahi +/-2 bulan sekali
Kalibrasi :

Paling tidak dilakukan dua kali per tahun (2x/tahun), termometer waterbath harus dicek oleh petugas yang bertanggung jawab untuk hal ini atau seseorang yang diberi tugas oleh Kepala laboratorium, dengan menggunakan termometer terkalibrasi. Interval uji penyimpanan (deviasi) harus didokumentasikan/ dicatat pada buku peralatan. Bila alat teroperasi tanpa mengindahkan suhu  yang diinginkan, prosedur ini tidak perlu dilakukan, alat harus diberi label yang sesuai untuk ini.
Dalam kasus terjadinya penyimpangan lebih tinggi atau lebih rendah +/- 50C, yang ditunjukkan oleh termometer pada alat, harus ditentukan faktor koreksi (suhu yang diinginkan/ suhu terukur) dan dicantumkan secara jelas pada alat. Pada kasus lainnya dari deviasi suhu yang diijinkan, harus didokumentasikan pada buku alat.
 Gambar: